Friday, December 13, 2019

Resep Crumble untuk Topping Red Velvet Cake


Assalamualaikum...

Alhamdulillah bisa nulis blog lagi. Kali ini saya mau share resep crumble yang praktis. Biasanya kita bikin pakai lebihan adonan cake red velvet yang kita panggang hingga kering kan ya? Kendala yang sering saya hadapi adalah saat waktu sudah mepet, tergesa-gesa dan si cake yang mau dijadikan crumble itu tidak juga kunjung kering sempurna saat di oven, alhasil susah untuk dihaluskan. Apalagi kalau pemesan cake sudah chat "apakah kue sudah ready?". Langsung ambyar semuanya, pikiran jadi gak fokus, bikin crumble serasa butuh waktu puluhan jam. wkwkwkwk...



Akhirnya saya cari akal pindah ke tehnik lain membuat crumble yang bisa distock, agar siap pakai saat mendadak dan juga rasanya tetep enak. Jadi kita bisa pakai kapan saja selama masih enak sih crumble itu. hehehehe... Biasanya saya simpan di wadah kedap, masukkan kulkas. Tahan sampai 1bulan lebih kok. Praktis banget ini, saat mau dipakai blender secukupnya saja, tinggal dibuat topping red velvet cake deh. Dan taraaaaa... Enggak kalah cantik kan sama yang di bakery itu.


Prinsipnya ini sih seperti cookies ya, jadi tahan lama. Bisa dibilang ini red velvet cookies versi ekonomis. hihihihi... Tapi jangan salah, ini enak kok. Dikasih pasta red velvet dan pewarna merah, jadi red velvet crumble. Kalo dikasih pasta green tea dan pewarna hijau jadi green tea crumble, suka-suka yang bikin lah ya mau dibuat rasa apa. Tergantung mau dibuat dekor cake apa, menyesuaikan saja rasanya.


Nah untuk resepnya ini saya terinspirasi dari resep crumble nya bunda Ricke Just Ordinary Kitchen, beliau menggunakan crumble ini untuk topping browniesnya seperti di sini, ditaburkan saat mau dipanggang. Kalau ini, saya panggang seperti membuat kukis, hanya saja saya buat tipiiiiiissss sekali adonanya agar bisa kering sempurna sampai bagian dalamnya. Jadi kita cetak bulat seperti membuat nastar diatas loyang yg dialasi silpat, kemudian kita pipihkan pakai punggung sendok hingga tipis.


Yang pertama saya kasih resep asli bunda Ricke ya. Berikut resepnya.

Resep Crumble ala Bunda Ricke
Just Ordinary Kitchen

Bahan:
50 gr tepung terigu protein rendah
2 sdm munjung gula halus
1 sdm munjung butter/margarin

Cara membuat :
Campur semua bahan jadi satu, remas-remas hingga tercampur rata dan berbulir siap digunakan untuk topping brownies panggang.



Nah yang ini setelah dimodifikasi menjadi red velvet crumble ala dapur ziah, setiap bikin saya pakai 2x resep tepung Bunda Ricke yaitu 100gr, biar tidak terlalu sedikit.

Resep Crumble Red Velvet ala dapur ziah 

Bahan:
95 gr tepung terigu protein rendah
5gr cokelat bubuk (pilih yang warnanya agak kemerahan)
90 gr gula halus
60 gr butter/margarin (butter lebih enak rasa dan aroma yang dihasilkan)
1 sdt pasta red velvet
1 sdt pewarna merah tua
2 tetes pasta cokelat

Cara membuat:
Campur semua bahan, remas-remas hingga semua tercampur rata. Ambil adonan, bulatkan sebesar kelereng, tata di atas loyang beralaskan silpat, pipihkan hingga tipis. Panggang dalam suhu 125 derajat celcius selama 20-25menit. Angkat, dinginkan dan blender halus. Siap digunakan.


Selamat mencoba ya Moms, semoga bermanfaat. Ilustrasi nata di loyangnya seperti foto di bawah ini ya Moms, green velvet crumble.


Happy baking Moms...

Tuesday, August 13, 2019

Marmer Cake Jadul Green Tea Mix Cokelat Resep Ibu Siu Erl


Assalamualaikum Moms...

Kembali dengan postingan marmer cake jadul, kali ini dengan motif green tea dan cokelat ya. Masih setia dengan resep Ibu Siu Erl yang endes ini. Untuk loyangnya saya pakai loyang signora. Untuk membuat terlihat tinggi dan besar, saya menggunakan 1 1/3 resep marmer cake ibu Siu Erl dalam 1 loyang. Jadi waktu panggangnya pun juga saya tambah biar bisa matang luar dalam.


Untuk resepnya sudah pernah saya share di sini ya. Ini saya ketik ulang resep nya di sini tapi dengan perkalian resep jadi 1 1/3 resep ya. Beda dengan postingan sebelumnya, ini hanya saya tambah motif green tea saja, sehingga ada 3 warna dalam marmer cake ini. Menurut saya resep ini pas untuk loyang signora pan yang edisi baru itu, kalau cuma 1 resep saja hasilnya terlalu pendek. Terima kasih ibu Siu Erl resepnya, selalu menjadi idola resep yang satu ini. Mohon maaf membuat motifnya masih acak-acakan, butuh jam terbang lagi. hihihi....


Resep Marmer Cake Jadoel by ibu Siu Erl

Bahan:
Mentega 200gr
Wysman 200gr
Gula halus 330gr
kuning telur 14
putih telur 5
Terigu 200gr
Susu bubuk 34gr
Maizena 34gr
Coklat bubuk dan pasta coklat untuk bikin motif cokelat
Bubuk green tea dan pasta green tea untuk membuat motif hijau


Cara membuat:
1. kocok mentega dan butter + gula 30 menit, setelah itu masukkan kuning telur satu per satu sambil di kocok sebentar sampai tercampur rata kemudian sisihkan.
2. kocok putih telur sampai kaku.
3. masukkan terigu, susu bubuk dan maizena sambil di ayak kedalam adonan mentega, gula dan telor tadi kemudian diaduk rata dengan spatula dan terakhir masukkan kocokan putih telor yg sudah kaku lalu diaduk lagi dengan spatula sampai merata.
4. ambil sebagian adonan dan beri coklat bubuk dan pasta coklat untuk belangnya.
5. tuang adonan kedalam loyang bergantian sampai habis.
6. oven suhu 180 derajat 50-60 menit.

*Note: gambar berasal dari tahun yang berbeda, tapi resep selalu setia.

Happy baking Moms...

Tuesday, March 12, 2019

Red Velvet Yummy


Assalamualaikum Moms...

Kemarin ada yang bertanya kalau mau bikin red velvet enaknya pakai resep mana ya? Kalau menurut saya semua resep basic red velvet itu mirip-mirip ya, intinya bahannya ya itu-itu saja, takarannya juga tidak berbeda secara signifikan. Nah, kalau kita sudah pernah ngicip red velvet versi di bakery besar, pasti tahu lah ya basic red velvet itu ya seperti itu, cake-nya padat tapi moist. Berbeda jauh dengan chiffon cake atau ogura cake. Enak gak ya? kembali ke selera masing-masing. Ada kan yang doyan cake bantat seperti brownies (*baca:saya), ada yang sukanya cake empus-empus macam ogura atau chiffon cake. 


Kalau saya suka basic red velvet itu yang tekstur moist-nya berasal dari yogurt dan air kopi/jus buah bit, kenapa? karena buttermilk di Blitar tidak ada yang jual. hahahahha... Daripada bikin sendiri dari susu UHT diberi air jeruk lemon atau cuka, saya pilih yogurt saja. Memang beda ya? Silahkan dicoba sendiri ya, karena kembali lagi selera saya belum tentu sama dengan selera pembaca. Yogurt nya bukan yg buat diminum itu ya, tapi yang lebih kental, biasanya kemasannya kayak cup gitu bentuknya.


Misal mau lebih hemat, memang gantilah dengan buttermilk ala homemade, susu UHT dihangatkan sebentar, beri perasan air jeruk lemon atau cuka, biarkan sebentar tunggu hingga pecah, maaf seperti susu basi itu lho, ada misah kan ya di bagian atas dan bawahnya, semoga maksud saya tersampaikan lah ya. Nah buttermilk ala-ala sudah siap dipakai. Yang dipakai semuanya ya, bukan hanya lapisan atasnya saja, tapi semuanya itu tadi yg digunakan, misal butuh 1 cup buttermilk di resep ya kita buat dari 1 cup susu UHT hangat plus 1 sdm cuka atau air jeruk lemon.


Kalau untuk jualan, semua sesuaikan dengan selera pasar ya, misal mau red velvet versi original ya pakai resep ini cocok teksturnya. Kalau mau yang empuk, karena kadang orang kan taunya cake enak itu yang empuk gitu ya, bisa pakai sponge cake atau jenis lainnya yang dirasa disukai konsumen anda, tapi buat dengan tambahan pasta red velvet dan juga jus buah bit. Terus namanya apa? Ya tetep red velvet cake lah, tapi ada embel-embelnya, misal nih, red velved cake ala dapur-ziah. hihihi...



Resep ini saya ambil dari Divas Can Cook. Sebenarnya mau pakai resep siapapun bisa kok, mau yg enak ya konsekuensinya kudu pakai bahan yang bikin kue jadi enak juga. Apakah kudu premium semua bahan bakunya? Kembali ke pangsa pasar ya. Tehnik pembuatan jg sangat berpengaruh dalam menentukan hasil tekstur dan rasa dari cake itu sendiri. Beda oven, beda merk bahan, beda "tangan" hasilnya bisa jadi beda juga. Terus kudu gimana? Jam terbang diperbanyak. Apakah saya pernah gagal, jawabannya seriiiinggg...



Kue berakhir di tempat sampah itu pasti semua orang pernah mengalami. Tapi kapan mau bisa kalau enggak berani mencoba. Jangan gunakan alasan ovennya, mixernya dll tidak sebagus punya si dia, alhasil pasti gak bisa bikin seperti itu, ah salaaaahhhhh... saya mulai suka baking tahun 2011, dan awal jualan saya akhir 2013, dan dari awal itu sampai 2016 masih memakai oven tangkring, iya oven yang nangkring di atas kompor itu, selama kurun waktu 3 tahun jualan itu saja habis 2 oven, kerusakan terjadi karena sudah terlalu sering dipakai ya, mleyot-mleyot semua body-nya. Saat itu saya hanya pakai oven tangkring pemberian ibu saya tidak beli, jadi ya merk apa adanya. Setelah itu apakah beli oven yg bagus langsung, enggak lah, dapat hibah lagi dari bu mertua. hahahaha.... Setelah ditahan-tahan akhirnya sekitar tahun 2016an akhir baru beli oven deck.



Baiklah kita kembali ke jalan yang benar. Jangan dengarkan curhatan receh saya. wkwkwkwk.... Langsung saja ini dia resepnya yang sedikit saya tambahi narasinya dan jelas tanpa bahan yang tidak dianjurkan bagi umat muslim (*halal only)



Red Velvet Cake
by : Divas Can Cook

Bahan :

360gr tepung terigu
1 sdt baking powder
1 sdt soda kue
1 sdt garam halus
2 sdm cokelat bubuk (pilih yang berwarna cenderung merah)
400 gr gula halus
1 cup minyak
2 butir telur
1 cup yogurt (*aslinya butter milk)
2 sdt essen vanilla
1-2 sdm essens red velvet (*aslinya pewarna merah)
1/2 cup air kopi panas(*nescafe)/ jus buah bit
1 sdt cuka masak



Cara membuat:
1. Siapkan loyang bulat diameter 20cm tinggi sekitar 5cm, jadi 2 loyang. Beri baking paper alasnya dan oles margarin.
2. Panaskan oven 180 derajat celcius.
3. Ayak tepung, baking powder, soda dan garam. Sisihkan.
4. Letakkan gula dan minyak dalam wadah cukup besar.
5. Campur telur, yogurt, essens, vanila essens dan red velvet  hingga rata.
6. Aduk rata air kopi/jus buah bit dan cuka.
7. Campur bahan kering dengan bahan basah, aduk segera, jangan terlalu lama mengaduk agar tidak bantat.
8. Tuang dalam 2 loyang.
9. Panggang selama kuraang lebih 40 menit. Tes tusuk.
10. Angkat, dinginkan. Siap dihias.


Happy baking Moms...

Saturday, February 2, 2019

Cheese Soft Bread


Assalamualaikum Moms...

Kali ini mau menebar virus ngeroti ya, yang jelas ini roti empuk banget walau tanpa bahan pengempuk yang itu tuhhh... Tapi tetep ya, kudu kalis elastis syarat mutlaknya. Sebenarnya saya sudah gak pernah terima orderan aneka roti dan donat, kenapa, saya gak sempat bikinnya, bikin roti butuh proses yang lama dan harus berkelanjutan, maksudnya tidak bisa ditinggal-tinggal biar enggak over proofing. Karena rutinitas sebagai mama yang kadang merangkap sebagai inem dan tukang ojek anak, maka sudah beberapa bulan ini saya memutuskan off dulu dari aneka pesanan rerotian. Etapiiiiii, ya tetep sesekali bikin roti atau donat dalam jumlah kecil, untuk cemilan keluarga.


Penggunaan bahan tambahan tidak dipungkiri pasti memiliki efek terhadap tubuh seseorang bila diberikan secara kontinu, katakanlah hanya sekian gram, tapi bila dikonsumsi tiap hari pasti akan menumpuk di dalam tubuh. Karena setiap bikin roti saya pasti mengutak-atik bahan biar tetep empuk walaupun untuk keesokan harinya. Berikut ini saya share beberapa tips yang pernah saya lakukan dan membuat roti hasil ngulen saya bisa empuk sampai 3 hari tanpa bahan tambahan pengempuk dll.

Yang pertama adalah tepung, saya memang selalu menggunakan tepung komachi untuk membuat roti, kenapa? Ya sudah cocok saja dengan tepung ini. Tapi tidak berarti full komachi ya, saya selalu menambahkan sedikit tepung protein sedang misal merk segitiga untuk mendapatkan tekstur yang saya inginkan. Kalau full komachi hasilnya menurut saya terlalu molor dan kenyal. Untuk perbandingannya sih tergantung feeling aja, misal komachi 500gr, tepung segitiganya 50gr.


Yang kedua adalah cairan, yang saya maksud di sini adalah bahan cairnya misal air/susu/telur dll yang jelas menyumbang basah pada adonan. Untuk takaran cairan, ini yang agak susak dijelaskan ya, karena setiap merk tepung pasti kebutuhan cairannya berbeda, bahkan merk yang sama dibeli saat yang berbeda, jumlah air yang dibutuhkan belum tentu sama. Khusus ini kudu pakai ilmu feeling lagi, kalau sudah biasa ngadon roti pasti tau kelembekan adonan yang pas. Kalau terlalu lembek nanti susah dibentuk karena lengket ditangan, tapi kalau kurang air dijamin rotinya cepat atos alias keras. Untuk menghasilkan roti yang empuk, saya memadukan susu UHT dingin dan whipped cream cair, kenapa? Sesuai eksperimen saya, hasilnya tetap empuk untuk 3 hari kedepan. Untuk telur, saya wajib pakai kuning telur karena ini yang akan menyumbang keempukan roti kita.

Yang ketiga adalah isian roti, entah kenapa setiap roti yang diisi dengan adonan cokelat pasti tidak tahan lama empuknya. Alhasil saya pun penasaran dan menjelajahi mbah google, ternyata memang isian cokelat entah itu meisis, filling cokelat, dcc, dll yang jelas mengandung bahan cokelat memang menyerap kelembaban, sehingga roti cepat kering dan tidak awet moist, inilah yang mambuat roti isian cokelat lebih tidak tahan empuk dibanding dengan isian yang basah seperti selai srikaya dll. Mungkin kalau ada yang tau alasan tepatnya bisa komen ya di bawah.



Untuk bahan lainnya misal gula, ragi instan, garam, susu bubuk dan butter ini tergantung keinginan ya, saya suka memblender gula pasir untuk ngadon roti biar cepat kalis. Kalau raginya menggunakan merk terserah, asal masih bagus dan tidak rusak biar adonan bisa mengembang. Pemberian sedikit garam halus menyumbang rasa gurih pada roti dan dia juga sebagai kontrol kerja ragi lho sebenarnya, jadi ada yang menekan kerja ragi saat kita sedikit over proofing adonan, mungkin karena ditinggal nonton drakor. #Ehhh.... Kalau susu bubuk ini tidak wajib ya, karena kita sudah pakai susu UHT untuk cairannya, tapi kalau pakai air, beri susu bubuk biar lebih nyusu hasil rotinya. Butter merknya terserah juga, semakin mahal semakin enak. hihihi....

Yang tidak kalah penting adalah pasca roti matang ya. Saat sudah diangkat, usahakan segera dikemas dalam wadah kedap begitu roti sudah hangat menjelang dingin, nah gimana ya? Yang jelas tidak terlalu panas cukup uapnya hilang, tapi jangan sampai dingin dan kelamaan diangin-anginkan, kemas dalam wadah kedap atau langsung dibungkus plastik satu-satu. Kalau masih terlalu panas roti cepat berjamur karena uap tidak bisa keluar, kalau terlalu dingin roti akan cepat keras. Yahhh yang sedang-sedang sajalah. hahaha....

Baiklah daripada saya ditimpuk sendal jepit karena kepanjangan narasi, berikut resep roti yang soft banget menurut saya.

Cheese Soft Bread

Bahan:
425gr komachi
25gr tepung segitiga
2 sdm susu bubuk
50 gr gula pasir (*ditambahi boleh ya bagi yang pengen adonan lebih manis)
7gr ragi instan

2 kuning telur + 50gr whipped cream cair + susu UHT dingin ditimbang total cairan 300gr (disesuaikan dengan kelembaban tepung)

5gr garam halus
80gr butter

isian sesuai selera, saya pakai milky soft cheese milik kraft

Cara membuat:
1. Campur semua bahan kering.
2. Tambahkan bahan cair, ulen hingga stengah kalis.
3. Masukkan garam dan butter, ulen kembali hingga kalis elastis, bila dibentangkan sudah terbentuk lapisan tipis seperti balon yang ditiup itu ya alias window pane.
4. Bulatkan adonan dan istirahatkan sekitar 30-45menit.
5. Timbang adonan sesuai selera kemudian kita rounding.
6. Isi dan bentuk sesuai selera.
7. Proofing kembali sekitar 45-60 menit sampai ukuran 2x lipat dari semula.
8. Oles dengan susu UHT cair lalu panggang dengan suhu 180-200 derajat celcius selama 15-20 menit, tergantung oven masing-masing dan besar kecil ukuran roti ya.
9. Angkat dan keluarkan roti, segera oles permukaan dengan butter agak mengkilap.
10. Siap disajikan

Happy baking Moms...

Tuesday, January 22, 2019

Donat Jadoel Empuk (No Kentang) versi Killer Soft Bread


Assalamualaikum Mommy2 kece....

Alhamdulillah setelah segenap tekad dan keinginan terkumpul, mampu juga buat mengupdate blog ini. Jujur ya, saat ini sebagai seorang bakul kue, saya merasa kurang waktu untuk update blog, lebih sering menghabiskan waktu luang bersama si kecil atau sekedar selonjoran saja di atas kasur sambil baca media online, biar saat pelanggan main ke rumah, cerita tentang dunia luar saya gak kelihatan katrok banget lah. Kadang diajak gosipin seorang artis yang "famous" saja saya gak nyambung, alhasil saat ini saya suka stalking akun artis-artis tanah air, yang ternyata komentar para follower maupun haters mereka bisa menjadi obat tertawa yang paling murah bagi saya.

Baiklah, kembali ke topik awal. Hari ini saya ingat punya stock foto donat jadul yang sudah berencana saya upload sejak tahun kemarin, tapi seperti biasalah, semuanya sirna bak istana pasir dipinggir pantai yang terkena hantaman ombak laut selatan saat niat tidak diimbangi dengan kebulatan tekad. Nah kan mulai ngelantur lagi ini.

Donat ini saya adopsi dari resep fenomenal beberapa tahun lalu yaitu roti empuk "ginuk-ginuk" si "killer soft bread" ala mbak Victoria Bakes. Resep asli beliau saya umek-umek sampai akhirnya jadilah donat kampung jadoel yang menurut saya lumayan lembut sampai 3 hari. Gak percaya? Dicoba dulu baru berkomentar. Mohon maaf untuk resep ini saya sebut beberapa merk bahan ya, biar tidak ada dusta diantara kita, yah walaupun saya enggak diendorse gakpapa lah ya saya sebut merk.


Sebenarnya saat ngadon ini saya juga sambil mikir, kira-kira enak gak ya? Berminyak gak ya? Secara bukan resep asli donat ya, tapi roti yang notabene dipanggang bukan digoreng. Alhamdulillah ternyata uenaaakkkk... Yang jelas apapun adonannya, yang penting kudu kalis elastis. Enggak harus yang bisa dibentuk jadi sarung tangan karet sih adonannya, yang penting saat dibentangkan bisa ada lapisan tipisnya alias ada "window pane". So buat yang ngulen manual pakai tangan, sarapan dulu sebelum ngadon ya, biar tangan tidak gemetar manja saat proses nguleni, itu kalo saya sih wajib 1piring nasi dulu. hahhaha...

Rahasia lain biar awet empuk selain adonan yang kalis elastis adalah penggunaan bahan tambahan, yang jelas disini sudah sesuai dengan BPOM ya, tidak menggunakan tambahan pangan yang berbahaya, dan jumlahnya pun kudu disesuaikan dengan anjuran yang tertera pada kemasan bahan tambahan pangan tersebut. Bahan tambahan ini sifatnya optional, bisa di skip ya Moms. Hal ini tidak akan berpengaruh asal donat habis dalam waktu seharian itu, kalo untuk besoknya lagi, penggunaan bahan tambahan ini bisa sangat membantu untuk menjaga keempukan donat yang hakiki, sueerrr.... hihihihi...


Sekilas info saja ya, bahan tambahan pangan di sini yang saya maksud adalah bread improver, merknya sangat beragam, dan yang jelas fungsinya pun juga berbeda untuk tiap merknya. Namanya juga improver yang jelas bisa mengimprov hasil roti kita sesuai dengan keinginan. Nah di sini saya menggunakan 2 macam merk dan hasilnya memuaskan lah menurut saya kalo ingin dites untuk konsumsi dalam jangka waktu 3 hari setelah proses produksi ya.

Yang pertama merk baker bonus, pasti sudah banyak yang kenal ya, fungsi dari merk ini lebih ke bentuk produk ya, jadi roti akan lebih bervolume dan kokoh. Komposisinya hanya 0,5%-1% dari total terigu dalam adonan, artinya misal kita membuat adonan dengan bahan 1000gr  tepung terigu, hanya 5-10 gram total baker bonus yang disarankan kita pakai.

Yang kedua merk ibis blue, nah merk ini dia main ke tekstur ya, berfungsi untuk melembutkan pori-pori adonan sehingga akan tahan lama kelembutan roti yang dihasilkan. Yang jelas tetep kudu ditempatkan dalam wadah kedap setelah roti matang agar terjaga kelembutannya sampai 3 hari ke depan. Untuk komposisinya dalam adonan sama seperti merk yang pertama.

Sekali lagi ini bahan tambahan pangan yang sifatnya optional ya, asal digunakan sesuai dengan kadar yang dicantumkan masih aman, tapi semua kembali lagi ke diri Mommy sekalian. Kalau hanya untuk dikonsumsi keluarga tercinta, Mommy lebih tau mana yang harus dipakai mana yang bisa diskip ya, terutama untuk konsumsi sehari-hari. Yang jelas saya hanya memberikan referensi berdasarkan hasil uji coba saya. Kalau ada yang kurang pas, mohon koreksinya, karena saya juga masih amatiran.

Donat Jadoel Empuk
ala Killer Soft Bread Victoria Bakes
modif by dapur-ziah

Bahan:
235gr tepung komachi
25 gr tepung segitiga
1 sdm susu bubuk
30 gr gula pasir (kalau ulen manual, blender dulu biar cepat kalis)
5 gr ragi instan (saya pakai saft instan)
*5 gr campuran baker bonus + ibis blue (optional)

2 kuning telur + susu UHT dingin (saya pakai ultra) timbang sampai total berat 175 gr (bisa ditambah kalau dirasa kurang)

30 gr butter (saya pakai merk triangel)
1/4 sdt garam halus

minyak padat untuk menggoreng

Cara membuat:
1. Campur semua bahan kering hingga rata.
2. Masukkan kuning telur dan susu UHT sedikit demi sedikit sambil diulen hingga setengah kalis.
3. Masukkan butter dan garam, ulen kembali hingga kalis elastis, bisa membentuk window pane saat dibentangkan. Bulatkan. Istirahatkan selama 30menit.
4. Timbang adonan 50gr, lalu rounding hingga permukaan halus.
5. Cetak dengan cara dipipihkan dengan rolling pin atau botol bekas kecap juga bisa, usahan tetap bulat bentuknya, bolong tengahnya dengan spuit (itu kalau saya). Proffing kembali hingga ukuran 2x lipat, bisa 30-60 menit tergantung suhu udara saat baking ya.
6. Goreng dengan minyak padat cukup 1x balik ya biar ada "white ring"-nya. Angkat, dinginkan dan siap diberi topping.

Mudah kan Moms? Dicoba dulu ya, saya tunggu feed back nya.

Happy baking Moms...